23.24
0
Skripsi itu…
Skripsi yaa mungkin bagi sebagian besar adalah sebuah momok yang menghantui siang dan malam mahasiswa tingkat akhir, ataupun hanya sebuah kumpulan kertas sekedar mengejar kata sarjana. Siapapun yang pertama kali menciptakan kata tersebut pasti menjadi musuh besar setiap mahasiswa.  Ya tapi itu semua masih mungkin, iya mungkiiiin … 
Lalu apalah skripsi bagi saya yang memang hanya seorang mahasiswa yang juga menginginkan title sarjana itu?
Pernah seorang teman berkata, buat apa kita susah susah kuliah dan akhirnya hanya membuang kertas dan tinta demi sesuatu yang sia-sia? Lantas apakah kita bisa makan dengan kertas beratus halaman itu? Apa iya dengan itu kita bisa hidup dimasa depan?
Memang kita tak bisa memakan lembaran kertas berlapiskan uraian tinta itu tidak, apalagi untuk membeli rumah, perhiasan atau keliling dunia mana bisa kita menggunakan kertas dan terbang diatasnya.
            Tapi saya kembali menegaskan tak hanya untuk teman saya itu, tapi juga pada diri saya yang terdalam, yaa ratusan halaman bernamakan skripsi itu hanya secuil gerbang kecil menuju masa depan. Memang susah menjelaskannya namun saya selalu ingat kata orang bahwa “banyak jalan menuju Roma” meski saya lebih suka dengan pepatah “banyak jalan menuju Hokaido” karena saya lebih ingin ke Hokaido daripada ke Roma. Saya selalu menganggap dengan skripsi ini langkah saya setapak melangkah menuju Hokaido menuju masa depan dan menuju hidup yang lebih baik. Apalah artinya SKRIPSHIT jika bisa menjadi SKRIPSWEET karena memang inilah batu pijakan kita. Bukan sekedar berpijak namun disini kita akan memakai teropong untuk mencari dan mencari apa yang memang kita inginkan. Melalui ratusan lembar dan ribuan coretan tinta itulah kita bisa mencari tau kebenaran dari apa yang kita ingin tau. Tak sekedar memenuhi kewajiban, tapi juga menuntaskan dahaga rasa ingin tahu.
Bagi saya skripsi bukanlah skripshit seperti novel karya artis twitter yang tiba tiba terkenal itu bukan, bukan juga seperti bayangan teman saya yang merasa apalah arti skripsi jika tidak bisa membuat kita kenyang. Tapi skripsi itu skripsweet selembut kapas semanis madu dan sekeren permainan sepak bola ala Fillipo Inzagi. Yaa skripsi itu keren karena dari awal kita menginjak bangku perkuliahan pasti yang ada dipikiran kita adalah skripsi skripsi dan skripsi. Ibarat Liga champions, skripsi dan pengerjaannya itu kita masih di laga grup dimana kita harus mengalahkan semua ego dan mencurahkan segenap tenaga agar kita mampu melaju ke babak selanjutnya babak 16 besar ataupun babak kehidupan baru di dunia nyata.
Skripsi bukanlah tayangan atau bacaan berisiskan gossip, bukan juga sekedar hasil investigasi, tapi lebih dalam dari itu. Skripsi merupakan untaian kalimat berdasarkan hasil investigasi dengan menuangkan segenap perasaan kedalamnya. Melawan rasa malas, keputusasaan dan  ketidakberdayaan. Revisi dan revisi seperti layaknya tekelan lawan dalam pertandingan bola. Yaa kalo memang kita mau membuat sebuah gol ya itu semua harus dihadapi. Kita tak sendirian kita dikelilingi orang orang yang sayang dan selalu mendukung kita melawan manisnya skripsi, YNWA!

Tetap semangat dan selalu ceria, tujuh kali gagal delapan kali bangkit, itulah yang akan selalu member semangat saya dalam menghadapi skripsi dan semua tentangnya sebab ini benar benar baru sebuah awalan dari perjalanan saya menuju ke Hokaido…..

0 komentar:

Posting Komentar