Skripsi
itu…
Skripsi yaa mungkin bagi sebagian
besar adalah sebuah momok yang menghantui siang dan malam mahasiswa tingkat
akhir, ataupun hanya sebuah kumpulan kertas sekedar mengejar kata sarjana.
Siapapun yang pertama kali menciptakan kata tersebut pasti menjadi musuh besar
setiap mahasiswa. Ya tapi itu semua
masih mungkin, iya mungkiiiin …
Lalu apalah skripsi bagi saya yang
memang hanya seorang mahasiswa yang juga menginginkan title sarjana itu?
Pernah seorang teman berkata, buat
apa kita susah susah kuliah dan akhirnya hanya membuang kertas dan tinta demi
sesuatu yang sia-sia? Lantas apakah kita bisa makan dengan kertas beratus
halaman itu? Apa iya dengan itu kita bisa hidup dimasa depan?
Memang kita tak bisa memakan
lembaran kertas berlapiskan uraian tinta itu tidak, apalagi untuk membeli
rumah, perhiasan atau keliling dunia mana bisa kita menggunakan kertas dan
terbang diatasnya.
Tapi saya kembali menegaskan tak
hanya untuk teman saya itu, tapi juga pada diri saya yang terdalam, yaa ratusan
halaman bernamakan skripsi itu hanya secuil gerbang kecil menuju masa depan.
Memang susah menjelaskannya namun saya selalu ingat kata orang bahwa “banyak
jalan menuju Roma” meski saya lebih suka dengan pepatah “banyak jalan menuju
Hokaido” karena saya lebih ingin ke Hokaido daripada ke Roma. Saya selalu
menganggap dengan skripsi ini langkah saya setapak melangkah menuju Hokaido
menuju masa depan dan menuju hidup yang lebih baik. Apalah artinya SKRIPSHIT
jika bisa menjadi SKRIPSWEET karena memang inilah batu pijakan kita. Bukan
sekedar berpijak namun disini kita akan memakai teropong untuk mencari dan
mencari apa yang memang kita inginkan. Melalui ratusan lembar dan ribuan
coretan tinta itulah kita bisa mencari tau kebenaran dari apa yang kita ingin
tau. Tak sekedar memenuhi kewajiban, tapi juga menuntaskan dahaga rasa ingin
tahu.
Bagi saya skripsi bukanlah
skripshit seperti novel karya artis twitter yang tiba tiba terkenal itu bukan,
bukan juga seperti bayangan teman saya yang merasa apalah arti skripsi jika
tidak bisa membuat kita kenyang. Tapi skripsi itu skripsweet selembut kapas
semanis madu dan sekeren permainan sepak bola ala Fillipo Inzagi. Yaa skripsi
itu keren karena dari awal kita menginjak bangku perkuliahan pasti yang ada
dipikiran kita adalah skripsi skripsi dan skripsi. Ibarat Liga champions,
skripsi dan pengerjaannya itu kita masih di laga grup dimana kita harus
mengalahkan semua ego dan mencurahkan segenap tenaga agar kita mampu melaju ke
babak selanjutnya babak 16 besar ataupun babak kehidupan baru di dunia nyata.
Skripsi bukanlah tayangan atau
bacaan berisiskan gossip, bukan juga sekedar hasil investigasi, tapi lebih
dalam dari itu. Skripsi merupakan untaian kalimat berdasarkan hasil investigasi
dengan menuangkan segenap perasaan kedalamnya. Melawan rasa malas, keputusasaan
dan ketidakberdayaan. Revisi dan revisi
seperti layaknya tekelan lawan dalam pertandingan bola. Yaa kalo memang kita
mau membuat sebuah gol ya itu semua harus dihadapi. Kita tak sendirian kita
dikelilingi orang orang yang sayang dan selalu mendukung kita melawan manisnya
skripsi, YNWA!
Tetap semangat dan selalu ceria,
tujuh kali gagal delapan kali bangkit, itulah yang akan selalu member semangat
saya dalam menghadapi skripsi dan semua tentangnya sebab ini benar benar baru
sebuah awalan dari perjalanan saya menuju ke Hokaido…..
0 komentar:
Posting Komentar