Triiing. Tuh kan
baru juga dipikirin, udah maen BBM aja nih si Dina, dan voilaa tepat sekali dia
tanya berbagai macam hal tentang aku dan Nando. Berarti aku harus menjelaskan
pada Vita dan Dina dengan dua cara yang berbeda, dan aku juga masih asik saling
bercakap ria melalui twitter. Mungkin
malam ini aku tidak tidur di kereta, atau justru aku tidur nyenyak dan mimpi
indah.
*******
“Jadi dua bulan ini gimana progressmu
sama Nando? Udah jadian? Hahahaha” goda Kiky pada Rika.
“Tauk tuh udah dua bulan masak cuman Bbman sama twitteran
doang. Meet up doong, beda jarak satu
kota doang juga kaan kalian ini payah,” tambah Dina yang ikut menggoda Rika
“Ih ih kalian apaan sih, emang siapa nando cobaaa... plis yaa
kan kita berdua cuman temen sharing 48 family sama futsal doang ih”, balasku singkat. Hmm mungkin pembelaanku ini
tak berarti karena mereka tetap saja menggodaku dan Nando.
Dua bulan berlalu sejak “insiden” panggilan “mbak hebring”
kala itu. Aku dan Nando yaa kami masih hanya sebatas teman chatting, tidak kurang dan tidak lebih. Kesukaan kita yang
kebetulan sama mempermudah kita menemukan bahan obrolan. Terlalu cepat menamai perasaan apa yang
muncul. Yaa kita hanya bertemu di turnamen waktu itu, selebihnya kita tak lagi
berjumpa. Hanya saling memandang display
picture yang ditampilkan pada akun
masing-masing.
“eh bulan depan ada turnamen futsal di universitas dia kan ka?
Kamu udah janjian sama dia? Mumpung looh kapan lagi coba bisa ketemu. Ciee LDR
cieee, “ lagi lagi Dina masih mencoba menggoda.
“ih apaan masak cewek yang disuruh nyamperin? Jangan mau Ka.
Harusnya dia yang kesini dooong. Usaha dong. Kan tau harusnya temen kesayangan
kita satu ini susah move on ahahahaa”.
“ih Dina, Kiky apaan sih kalian ih. Plis aku sama Nando ga ada
apa apa yaa plis. Siapa juga yang bilang gue susah move on heeeh?’. Errr
sepertinya upayaku mengalihkan pembicaraan cukup susah kali ini. Bisa saja dua
sahabat kesyanganku itu menggoda seperti itu. Jika mereka bukan sahabatku
mungkin sudah kusiram dengan air raksa mereka hahaha ternyata pikiranku jahat
juga yaa.
“Selama pagi, kita kuis ya pagi ini”. Suara dosen yang masih
muda dan cantik pagi itu mengubah segalanya. Keasikan mengobrol kami sebelum
mulai kuliah hancur seketika dengan kata paling indah pagi itu. Kuis dadakan.
Bagus, ditambah semalam aku menghabiskan waktu tidurku hanya untuk menghabiskan
drama Jepang yang baru selesai ku download,
ah semoga dua sahabatku ini bisa menolong, meskipun sepertinya nihil.
*****
“ping!”
“Ping!”
“Ping!”
Err siapa sih ini sore gini berisik banget pake Ping! Berkali kali
gini, gumamku ketika terbangun dari tidur sore. Ya hari itu kuliahku hanya
setengah hari, dan tidur sore menjadi kado yang indah setelah sehari sebelumnya
hariku dipenuhi tugas kuliah dan latian persiapan turnamen.
“Rik, minggu depan aku ke Semarang.......”
Wait, ah aku
pasti masih tidur, tunggu atau jangan-jangan aku salah liat nama orang, atau si
Nando yang salah kirim. Ya pasti begitu, pasti dia salah kirim.
“Awwww....”, sepertinya aku sudah benar-benar bangun, sakit
rasanya mencubit tangan sendiri.
“Ha, iyakah? Ngapain Nan?”, jawabku singkat. Tunggu saja
balasannya setelah ini, bila dia balas berarti dia tak salah kirim.
“Rinal bilang kalian ada turnamen? Pengen aja aku main ke sana
hahaha”
“Awwww.....”, aku kembali mencubit lenganku dan ternyata lebih
sakit dari sebelumnya.
“hahaha Rinal bilang apa ke kamu? Terus ngapain emang pengen
main ke sini?”, tanyaku penasaran. Sudah dua bulan lebih kami berhubungan lewat
aplikasi chatting, tapi itu tak
menghalangi kami untuk tetap berkomunikasi, bahkan kami merasa jarak yang
sangat dekat antara kami.
“Ya nggak papa dong, main aja. Kamu nggak mau ya ketemu aku? Hahahhaa
canda looooh”
Hmmm please ke sini,
kita bisa ketemu kan, pikiranku melayang saat Nando mengatakan akan menonton
timku berlaga di turnamen.
“Oke, awas kalo boongan tar timmu bakal kalah di turnamen
berikutnya hahahaa”
Pikiranku masih saja melayang membalas pesan singkat dari
Nando. Sebenarnya biasa saja, bahkan mungkin aku tak tahu apa yang akan kami
lakukan bila bertemu nanti, mengingat kami hanya saling mengirim pesan pendek.
**************************
0 komentar:
Posting Komentar