23.34
1
doc.istimewa
Tahun baru, cerita baru, harapan baru, doa baru. Yah tentu setiap insan punya resolusinya masing masing. Begitu beragamnya hingga nyaris tak ada yang meyamai. Pun bagi Indonesia, tak mau kalah untuk semakin melihat masa depan.
Tahun yang penuh permusuhan, cacian, tangis, haru, namun juga penuh air mata bahaga, senyum, juga pelukan hangat mewarnai tahun 2014. Tahun yang digambarkan sebagai tahun kuda kayu ini benar benar menjadi tahun yang sibuk bagi semua kalagan. Sibuk memperebutkan kekuasaan, sibuk saling mencaci, bahkan semua menjadi sibuk berebut mengulurkan tangan membantu saudara setanah air yang tertimpa musibah.
Terompet dan topi kertas sudah berjejer menghiasi jalanan utuk segera ditiup, kalenderpun sudah lama diperjual belikan atau sekedar dibagi sebagai bonus akir tahun. Kaledeoskop setahun mulai banyak tergambar di berbagai media.
Para petinggi sibuk membuat laporan pertanggung jawaban, juga menulis anggaran tahun berikutnya. Berebut nominal angka untuk proyek proyek binaannya. Siswa sekolah mulai gemetaran menghadapi kurikulum yang makin tak jelas kemana arahnya akan membawa mereka. Guru dan orang tuapun tak kalah paik menangani anak-anaknya. Mahasiswa akhir makin gemetar menghadapi tuntutan tugas akhir untuk segera angkat koper dari kampusnya.
Manusia menua,alam menua, namun semakin habis oleh air liur para manusia. Teriakan penolakan seolah hanya suara semuat kecil yang berteriak bersama singa yang mengaung. Gunung merata dan lautan ditutup tanah. Perut bumimakin dirogoh untuk kepentingan merea yang hanya bisa berebut tanpa tau apa arti rasa lelah.
Tapi bukan hal-hal negative yang kita harapkan di tahun yang baru nanti. Semangat juang akan makin membara, teriakan semut kecil akan melantang melawan langit, tangan yang tergulai lemas akan bangkit melawan apa yang memang harus dilawan.
Tunas perjuangan baru mulai muncul, bibit yang mulai membesar kian kokoh menerjang anin badai. Batu karang tak pernah takut lagi dihantam ombak. Tongkat kayu akan kembali menjadi tanaman perdu yang indah.
Meskipun mungkin masih ada semak belukar yang mengahlangi, jga tikus nakal yang tetap mengacau namun kita harus tetap yakin yang terbaiklah yang akan bersinar. Karna pelangi akan muncul setelah hujan reda.

1 komentar: