22.49
0
Triiing. Tuh kan baru juga dipikirin, udah maen BBM aja nih si Dina, dan voilaa tepat sekali dia tanya berbagai macam hal tentang aku dan Nando. Berarti aku harus menjelaskan pada Vita dan Dina dengan dua cara yang berbeda, dan aku juga masih asik saling bercakap ria melalui twitter. Mungkin malam ini aku tidak tidur di kereta, atau justru aku tidur nyenyak dan mimpi indah.

*******
“Jadi dua bulan ini gimana progressmu sama Nando? Udah jadian? Hahahaha” goda Kiky pada Rika.

“Tauk tuh udah dua bulan masak cuman Bbman sama twitteran doang. Meet up doong, beda jarak satu kota doang juga kaan kalian ini payah,” tambah Dina yang ikut menggoda Rika

“Ih ih kalian apaan sih, emang siapa nando cobaaa... plis yaa kan kita berdua cuman temen sharing 48 family sama futsal doang ih”,  balasku singkat. Hmm mungkin pembelaanku ini tak berarti karena mereka tetap saja menggodaku dan Nando.

Dua bulan berlalu sejak “insiden” panggilan “mbak hebring” kala itu. Aku dan Nando yaa kami masih hanya sebatas teman chatting, tidak kurang dan tidak lebih. Kesukaan kita yang kebetulan sama mempermudah kita menemukan bahan obrolan.  Terlalu cepat menamai perasaan apa yang muncul. Yaa kita hanya bertemu di turnamen waktu itu, selebihnya kita tak lagi berjumpa. Hanya saling memandang display picture  yang ditampilkan pada akun masing-masing.

“eh bulan depan ada turnamen futsal di universitas dia kan ka? Kamu udah janjian sama dia? Mumpung looh kapan lagi coba bisa ketemu. Ciee LDR cieee, “ lagi lagi Dina masih mencoba menggoda.

“ih apaan masak cewek yang disuruh nyamperin? Jangan mau Ka. Harusnya dia yang kesini dooong. Usaha dong. Kan tau harusnya temen kesayangan kita satu ini susah move on ahahahaa”.

“ih Dina, Kiky apaan sih kalian ih. Plis aku sama Nando ga ada apa apa yaa plis. Siapa juga yang bilang gue susah move on heeeh?’. Errr sepertinya upayaku mengalihkan pembicaraan cukup susah kali ini. Bisa saja dua sahabat kesyanganku itu menggoda seperti itu. Jika mereka bukan sahabatku mungkin sudah kusiram dengan air raksa mereka hahaha ternyata pikiranku jahat juga yaa.

“Selama pagi, kita kuis ya pagi ini”. Suara dosen yang masih muda dan cantik pagi itu mengubah segalanya. Keasikan mengobrol kami sebelum mulai kuliah hancur seketika dengan kata paling indah pagi itu. Kuis dadakan. Bagus, ditambah semalam aku menghabiskan waktu tidurku hanya untuk menghabiskan drama Jepang yang baru selesai ku download, ah semoga dua sahabatku ini bisa menolong, meskipun sepertinya nihil.

*****

ping!”

“Ping!”

“Ping!”

Err siapa sih ini sore gini berisik banget pake Ping! Berkali kali gini, gumamku ketika terbangun dari tidur sore. Ya hari itu kuliahku hanya setengah hari, dan tidur sore menjadi kado yang indah setelah sehari sebelumnya hariku dipenuhi tugas kuliah dan latian persiapan turnamen.

“Rik, minggu depan aku ke Semarang.......”

Wait, ah aku pasti masih tidur, tunggu atau jangan-jangan aku salah liat nama orang, atau si Nando yang salah kirim. Ya pasti begitu, pasti dia salah kirim.

“Awwww....”, sepertinya aku sudah benar-benar bangun, sakit rasanya mencubit tangan sendiri.

“Ha, iyakah? Ngapain Nan?”, jawabku singkat. Tunggu saja balasannya setelah ini, bila dia balas berarti dia tak salah kirim.

“Rinal bilang kalian ada turnamen? Pengen aja aku main ke sana hahaha”

“Awwww.....”, aku kembali mencubit lenganku dan ternyata lebih sakit dari sebelumnya.

“hahaha Rinal bilang apa ke kamu? Terus ngapain emang pengen main ke sini?”, tanyaku penasaran. Sudah dua bulan lebih kami berhubungan lewat aplikasi chatting, tapi itu tak menghalangi kami untuk tetap berkomunikasi, bahkan kami merasa jarak yang sangat dekat antara kami.

“Ya nggak papa dong, main aja. Kamu nggak mau ya ketemu aku? Hahahhaa canda looooh”

Hmmm please ke sini, kita bisa ketemu kan, pikiranku melayang saat Nando mengatakan akan menonton timku berlaga di turnamen.

“Oke, awas kalo boongan tar timmu bakal kalah di turnamen berikutnya hahahaa”
Pikiranku masih saja melayang membalas pesan singkat dari Nando. Sebenarnya biasa saja, bahkan mungkin aku tak tahu apa yang akan kami lakukan bila bertemu nanti, mengingat kami hanya saling mengirim pesan pendek.


                     **************************

0 komentar:

Posting Komentar