23.12
3

                                        

Semarang, 24 April 2015. 
Hari yang paling ditunggu setelah hampir 4 tahun menempuh pendidikan tinggi. yaa sidang skripsi. bagaikan momok yang menghantui hari hari indah mahasiswa, kehadirannyapun tak luput dari berbagai serangan psikosomatik. hmmm


Tema skripsi sendiri sebenarnya saya sudah persiapan banyak sekali tema. mulai dari anak indigo di awal kuliah dulu, otaku, cosplayer, hingga gay. bahkan ditengah proses pembuatan skripsi muncul ide tema lainnya, yaitu fujoshi. tapi apalah arti semua tema itu jika pada akhirnya lebih mengesampingkan
ego dan mencari tema yang cukup mudah dikerjakan dan terjamin kelulusannya :3 

Berawal dari kelas TPS atau Teknik penulisan skripsi, langkah pertama menuju skripsi yang sebenarnya. dengan semboyan pribadi "skripsweetsassweetsasstrowberrycandy" berharap skripsi akan manis di akhir. :D 
pada mata kuliah TPS ini, dosen yg mengampu nantinya menjadi dosbing skripsi kami. tentunya kami tak asal pilih dong. begitupula dengan saya memilih dosen yang dipanggil pak Akung ini menjadi pendamping penulisan skripsi saya. bukan tanpa alasan, pengalaman beliau mendampingi mahasiswa skripsi tak perlu diragukan lagi, belum lagi dalam penulisan skripsi kualitatif dan karena saya juga mengambil skripsi kualitatif. bidang sosial juga menjadi alasan lainnya. Di awal pertemuan, beliau meminta kami menulis apa itu makna skripsi bagi kami. keluarlah semua ide, harapan, dan bayangan tekait momok yang banyak ditakuti mahasiswa ini. terangkum dalam untaian kalimat sederhana dengan judul "kumpulan kertas itu bernama skripsi

Hari demi hari berganti. setelah permasalahn tema beres, masuklah ke bab 1-3 di perkuliahan TPS yang tentunya akan berlanjut di skripsi nanti. benarlah, selesainya mata kuliah itu, menjadi gerbang menuju skripsi yang sebenarnya. menghubungi satu demi satu subjek yang merupakan wartawan dengan kriteria yang telah ditentukan. menyusun interview guide, hingga melakukan wawancara. suatu yang sebelumnya tak pernah terbayangkan akan mampu selesai secepat ini. 

Dosbing kece

Judul yang luar biasa cantik, Jurnalis Tak Sekedar Menulis (meski setelah revisi sidang judul ini berganti), skripsi kualitatif fenomenologis ini berisikan pengalaman pekerjaan sebagai wartawan. Tunggu, mahasiswa psikologi kok skripsinya tentang wartawan? Mana psikologinya? Emm psikologi ga melulu bahas rekrutmen, penempatan, gangguan psikologi, orang gila, atau ngetes tes psikologi kok bray. Psikologi itu luas, apa aja bisa diobservasi, bisa dijadiin penelitian. Jadi jangan salah loh bray  


ya seperti itulah tanggapan kebanyakan orang tentang skripsi saya, skripsi yang dianggap sekilas bukan layaknya skripsi mahasiswa psikologi kebanyakan, yaa karna mereka tidak tahu pasti apa itu psikologi. 
Wawancara berjamjam dengan tiga subjek, transkrip hasil wawancara yang berpuluh-puluh lembar, higga rasa bosan dalam mendengar suara subjek sunggu terasa beratnya. siapa bilang kualitatif mudah? butuh pendengaran ekstra dan kesabaran ekstra untuk mampu bersahabat dengannya. 
berbulan-bulan jam tidur terganggu, pola makan terganggu, hingga pada akhirnya harus istirahat total dari futsal demi si cantik skripsi. 

dengan teknik eksplikasi tema, menyusun episode-episode setiap yang dilalui subjek, mencari tema, membersihkan wawancara dari kalimat tidak penting, dan sebagainya, siapa bilang mudah? bosan?Tentu saja! Lelah? Sudah pasti! tapi usaha keras tidak akan pernah menghianati. Fokus pada tujuan awal. lelah? bangun, berjuang lagi. 

Hingga tiba-tiba ditarget sidang bulan april. rasanya... ah apa iya saya sudah siap? apa skripsi canti ini sudah benar canti atau masih polos? dengan semangat yang makin membara, akhirnya si cantik ini dapat seleasi tepat waktu. Tentu setelah mendapat ACC dan persetujuan dosbing untuk mendaptar sidang. 

Kamis, 9 April 2015, dengan angka 9 sebagai angka favorit sekaligus nomor punggung dalam tim futsal fakultas, saya mendaftarkan diri. menyerahkan keseluruhan berkas dan printout skripsi dengan tebal 555 lembar dengan cover biru mudanya. sempat ada kesalahan cetak tahun dicover sehingga harus diulang dalam menjilid. tapi tak apa, itu tak menyurutkan langkah untuk mendaftar sidang. 

hari demi hari berganti dan menanti untuk mendapat jawaban atas doa, siapakah penguji sidang saya nanti, apa yang akan terjadi di ruang sidang nanti..... 

Kamis, 16 April 2015 keluarlah daftar nama penguji sidang. Kaget, bingung, takut. yaa itulah yang pertama kali saya rasa. bagaimana tidak, mendapat dosen penguji setelah sebelumnya dosen tersebut memberikan pending atas sidang salah satu teman saya, kekritisannya dan ketelitiannya tentunya menjadi sumber ketakutan lain. Semangat terus saya pupuk demi bisa menghadapi kejamnya ruang sidang nanti. Dukungan dan doa dari orang tersayang selalu mengalir tiada henti. hingga tibalah pada hari H .......

Jumat, 24 April 2015. kala itu cuaca cerah, matahari bersinar dengan semangat, tak lupa angin meniupkan semangat yang tak kalah dari terik mentari. hari yang cerah untuk menjelaskan hasil penelitian di hadapan penguji yang luar biasa hebatnya. 

Presentasi hasil penelitian


Ruang 5, ruang sidang yang cukup luas, AC tak terlalu terasa ketika awal masuk, namun terasa begitu menyengat kulit ketika mulai sesi presentasi tanya jawab. powerpoint yang telah jauh hari disiapkan, Presentasi 15 menit rasanya kurang untuk menjelaskan seluruh hasil penelitian. bahkan mungkin 100 menit juga masih kurang untuk menjelaskan bagaimana hasil penelitian ini. sesi berganti menjadi sesi tanya jawab. pertanyaan singkat nan sederhana muncul dari dosen penguji yang pada akhirnya mampu terjawab, saran-saran dan masukan untuk perbaikan. 
100 menit berakhir dengan penuh perasaan khawatir. hasil akhirnya muncul, tentu saja untuk melakukan beberapa revisi pada naskah skripsi dengan waktu 1 bulan. 
Berakhirnya sidang itu, terasa seperti berkahir pula kehidupan saya sebagai mahasiswa. mahasiswa pasif yang tidak berprestasi di bidang akademik. bukan mahasiswa yang menonjol dikelas, biasa saja, mahasiwa yang suka duduk dibelakang dengan rasa ngantuk yang kerap muncul ditengah pembelajaran, mahasiswa yang tidak malu mendapat nilai C dan gagal lulus dengan predikat cumlaud. tapi itulah saya :) 

Hasil sebelum dan setelah revisi


Terimakasih teruntuk kalian semua yang mendukung perjalanan menyenangkan saya selama menjadi mahasiswa psikologi. keluarga besar LPM Manunggal, Keluarga FCO (timfutsal putri psikologi Undip), Psychopop!, Psikologi Jurnalistik, teman sepermainan, angkatan 2011 yang tak pernah padam semangatnya, team PHP part 3 juga tentunyaa dan semua yang tak bisa disebutkan satu persatu. 

                               



perjalanan nyata baru dimulai, hutan rimba kehidupan baru akan dijelajahi. apalah arti sebuah gelar bila tak berguna nantinya, bila hanya akan menumpuk di belakang nama. ^^  

mbak wardhani, orang yang pertama banget saya kenal di psikologi Undip :*
Teman, Sahabat,Musuh, kesayangan bangetlah pokoknya kalian :*
Sebagian PHP part 3
Lana, mbak wardhani, Icak, Kiky, Esti <3 
Tia, Agita, Riri yang udah mau repot buat dateng dan nunggu lama ^^

Pokoknya terimakasih semuaaa. kita sama sama berjuang demi masa depan yang baik. see youuuuu on top!! 


3 komentar:

  1. aaaaaaaa.....selamaaaat Dilll....Dilaaaaa....Jadi terharu..ada dosbing kece di situ....pula PhP part 3....Pasti akan merindui saat2 membersamai PhPers bikin skripsi...

    BalasHapus
  2. Huwaaaa ceritanya asdfghjkl bangeet. Aku ampe speechless, tegangnya berasa. Semoga sukses, ka dilaaa~~ tunggu ntar skripsiku nyusul. Meheuheuheu 😘

    BalasHapus
  3. waaaaaaaaa makasih pak akuuung, kalistaaa ^^

    BalasHapus