01.16
0
JUST LET ME BE YOURS TONIGHT
Chara : Matsumura Hokuto, Kyomoto Taiga (SixTONES)
WARNING : 20++ , BOYLOVE

BL kedua yang di share nih hahaha yang paling aman adegannya dan nggak aneh aneh...
kritikan dan comment sangat membantu saya dalam menulis yang lain 
ariyasu >//< 




Priiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit

Peluit tanda berakhirnya 2x 20 menit berbunyi nyaring. Terlihat sosok seorang lelaki bernomor punggung 9 tampak lesu sambil meratapi kekalahan timnya di partai paling penting.

“MATSUMURA HOKUTO .... DAIJOUBUUUU!!!” teriak salah satu orang dari bangku penonton.

*********

“Minna... gomennasai.. seharusnya kita berpesta kemenangan di tempat ini, bukan berkumpul karena kita kalah. Tapi... yosh!! Kita masih bisa bawa pulang piala runner up ini. Ayoooo angkat kepala kalian. Bulan depan kita masih ada turnamen lagi ....”, Yuya Takaki kapten tim futsal Hikari no Tenshi mencoba menyemangati rekan satu timnya setelah kalah di final.

Hikari no Tenshi, tim futsal yang asal dibentuk karena berisikan pria pria yang merasa dirinya tampan dan bisa main futsal, meski begitu kemampuan bermain futsal mereka tidak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan ada yang menyebut mereka tim Ikemen Shinigami, karena meski mereka berisikan pria tampan tapi tak segan untuk bermain sekuat tenaga dan melahap semua lawannya.

“Senpai, gomennasai, kalau saja aku bisa lebih berusaha menjaga barisan belakang dan tidak membuat own goal , pasti kita bisa menang lagi hari ini. Hontou ni gomennasai”, Matsumura Hokuto sambil membungkukkan badannya dihadapan rekan satu timnya.

“Yaps cukup sudah sedihnya, mari kita habiskan makanan yang sudah susah susah kupesan. Hokuto latihan selanjutnya kau harus lari keliling lapangan 10x ya hahahaha” pelatih Miyake Ken sambil mengangkat badan Hokuto.

“Yes coach!!!”

Semua anggota Hikari no Tenshi  dan beberapa teman yang mereka bawa akhirnya merayakan pesta kekalahan dan title unner up mereka hari ini. Karena sebagian besar anggota tim sudah berumur lebih dari 20 tahun, bir yang sengaja dipesan habis dalam sekejap oleh rombongan.

“Hokuto, kau minum terlalu banyak. Apa kau bisa bangun dan pulang? Hokuto? Hokuto?” seorang pria dengan rambut hitam dan cukup panjang berulang kali menggoyangkan tubuh Hokuto berharap temannya itu bangun dan lekas sadar.

“Kau sebaiknya membawanya pulang Taiga. Rumah kalian dekat kan?”

“Takaki senpai, maafkan Hokuto dia selalu membuat kehebohan dan merepotkan tim”, lelaki bernama Kyomoto Taiga itu selalu meminta maaf setiap kali Hokuto mulai kehilangan kesadaran karena terlalu banyak minum.

“Hahahah memang kau ibunya? Atau kau istrinya? Hahahhaa ...” timpal Reo

“Kalian berteman sejak kecil yaa... aaa Hokuto beruntung sekali punya teman yang masih mau bersamanya sampai sebesar ini” tambah Nozaki

“karena rumah kami sebelahan jadi yaaa mau tak mau kami selalu bersama hehehe”

“Ah Kyomoto san, untung hari ini kau datang lagi. Aku sudah memanggilkan taxi untuk kalian. Lekas bawa Hokuto pulang, aku tau dia sangat kesal dengan performnya hari ini.”

“Yes coach! Hahaha” taiga menirukan cara tim untuk menjawab perintah dari Miyake Ken, pelatih tim. Tentu saja, tubuh kecil Taiga sedikit kesusahan memapah Hokuto menuju taxi, namun Taiga tak mau merepotkan siapapun.

Sepanjang perjalanan di taxi Hokuto masih saja tidur sambil bersandar di bahu Taiga. Seakan terbiasa, Taiga tersenyum dan hanya membiarkan Hokuto yang terlihat begitu manis tidur di pundaknya.

“Hokuto kita hampir sampai ayo bangun”, taiga sambil mengangkat kepala Hokuto dari pundaknya

“Ah Taiga, ku kira kau meninggalkanku kali ini. Kepalaku pusing. Apa kita masih jauh?”

“sebentar lagi sampai. Tunggu yaaa...  Ano pak kita berhenti di rumah depan itu yaa..”
Hokuto keluar taxi, masih sambil dipapah Taiga. Rumah mereka sebelahan, lebih mudah bagi Taiga mengantar Hokuto sampai dalam rumah.

“Taiga, kau menginap rumahku saja ya malam ini, orang tuaku sedang liburan ke Hawai.....”

“sudah jangan banyak bicara, aku akan membawamu masuk dulu.....”

Baru melangkah memasuki kamar, Hokuto rupanya tak mampu lagi menahan mual dari perutnya. Seketika dia memuntahkannya di lantai dan mengenai baju Taiga. Sempat merasa jijik, tapi Taiga masih membawa Hokuto menuju kamar mandi kamarnya sambil tersenyum, berharap Hokuto tak melihat perubahan raut muka Taiga.

“Oke, lepas bajumu. Kau harus mandi dan memuntahkan sisanya di sini. Aku akan membersihkan diri di kamar mandi tamu. Aku ambil bajumu yaaa...”

Taiga berjalan meninggalkan Hokuto yang bersiap membersihkan dirinya dan kamar Hokuto. Tak sampai 20 menit, Taiga sudah kembali rapi dan kembali ke kamar Hokuto. Hokuto masih belum keluar dari kamar mandi, tapi masih ada suara air mengalir.

Hmmm mungkin dia sedang benar benar membersihkan dirinya. Taiga merebahkan tubuhnya ke kasur Hokuto, memandang langit langit kamar hokuto dan sesekali memejamkan matanya.

“Taiga ........” suara Hokuto sontak membangunkan Taiga. Kaget. Taiga tak mampu bangkit dari posisinya sambil menatap Hokuto yang masih sedikit basah dan hanya memakai handuk melingkar di badannya. Wajahnya memerah.

“Baka! Cepat pakai bajumu!” Taiga melempar bantal tepat menuju Hokuto. Masih lemah efek bir yang diminum, hokuto tak melawan lemparan Taiga. Dengan kekuatan yang tersisa, Hokuto menarik Taiga dan membawanya ke kamar mandi kamarnya.

“hey, Hokuto apa yang kau lakukan...”

“aku tak bisa menggosok punggungku...lakukan seperti saat kita kecil”

“kau pasti masih mabuk. Mana bisa kita melakukannya lagi ...” tak selesai berkata, air shower sudah mengalir dan membasahi badan Taiga dan Hokuto. Handuk terlepas, Hokuto tanpa sehelai benangpun di depan Taiga yang masih berpakaian lengkap.

Saling memandang di bawah air shower. Taiga menundukkan wajahnya, mencoba berpaling dari Hokuto yang masih menatapnya dalam diam. Mungkin hari ini hari sialnya karena setelah membersihkan muntahan Hokuto, bajunya harus basah lagi.

“Daisuki.” Hokuto tiba tiba memeluk Taiga yang basah dari belakang. Kaos putih milik Hokuto yang dipakai Taiga menjadi transparan sejak basah oleh air. Hokuto tak berkata apa apa lagi. Pelukannya makin kencang.

Tak bisa melawan, Taiga hanya diam ketika tangan Hokuto mulai meraba bagian tubuhnya yang lain. Air shower memang dirancang untuk dingin, namun badan Taiga terasa panas. Pikirannya melayang, ia tak seharusnya melakukan ini dengan Hokuto, dan mungkin kata-kata Hokuto bukan untuknya.
Hokuto membalikkan badan Taiga dengan paksa. Bibirnya memaksa untuk bertemu bibir mungil Taiga.Taiga mencoba melawan, tapi bibir Hokuto semakin memaksa bibir Taiga dan tak ingin melepasnya. Lidahnya mulai mengekplorasi mulut Taiga. Taiga masih mencoba melawan, tapi semakin melawan Hokuto memeluknya semakin kencang dan lidahnya menjadi semakin liar. Tanda disadari tangan Hokuto mulai menjelajahi badan Taiga lebih jauh. Taiga pasrah, ia hanya berharap Hokuto tak melihat perubahan warna wajahnya.

Hokuto membelai lembut rambut hitam Taiga yang basah oleh air, pun Taiga mulai membalas pelukan Hokuto.Taiga justru merasa sejak awal hokuto tidak benar benar mabuk.  Ini kali pertama keduanya melakukan hal itu. Di bawah shower........

*******

Cahaya matahari masuk emlalui celah jendela kamar Hokuto. Mencoba sadar, Taiga membuka matanya. Dilihat jam di sebalah tempat tidur, jam 10 siang dan ia terlambat untuk kelas astronomi hari ini. Masih setengah sadar, ia mencari sosok Hokuto tapi tak ditemukannya. Badannya hanya terbalut celana pendek dan selimut, kepalanya sedikit pusing mencoba mengingat apa yang terjadi. Dilihatnya sebuah catatan kecil dan sepotong roti lengkap dengan susu.

Taichan~ ohayooo...
Maafkan aku semalam, maaf kalau kau merasa sakit hehe
Aku keluar sebentar beli obat untukmu dan aku akan beli makan siang. Semoga pintu belakangmu baik saja yaaa ....
Hokuto

Sial! Batin taiga, ternyata memang sakit, bagaimana bisa Hokuto hanya meninggalkan catatan macam ini dan tanpa berpikir panjang ia melahap roti dan seketika habis. Belum selesai meminum susu, pintu kamar terbuka.

“Ohayo putri, kau sudah bangun rupanya. Ku kira aku harus menciummu dulu agar kau bangun hahahhaa”

“BAKA!” taiga melempar bantal ke arah Hokuto.

“Aku bolos kelas hari ini demi kau. Hmmm ku pikir kau akan sakit saat bangun tidur, ternyata kau sangat kuat hehe”

“HOKUTO SIALAN!!! Kenapa kau semalam melakukannya? Kenapa kau sengaja pingsan huh!!!”

“aku hanyaa... sudahlah “ Hokuto menyeruput susu milik taiga.

“hei itu susuku!!”

“hahahaa... ayo kita makan princess, sebagai reward kau sudah mau ku susahkan semalam”

“tunggu, bukankah kemarin kau sangat terpukul dengan kekalahan?” taiga mengambil kaos yang disiapkan Hokuto di dekat sarapan, memakainya, dan membiarkan celana pendek menutupi kakinya.

“memang, tapi kau tau kan bulan depan masih ada turnamen? Aku akan balas dendam pada saat itu hahaha. Oh ya, temani aku yuk album Ancafe hari ini rilis, aku harus mendapatkannya secepat mungkin”

“traktir aku Orange creamsicle ice cream cake tampat biasa yaaa ...”

“baik tuan putri Kyomoto Taiga.... hahhaa”

Hokuto dan Taiga berjalan menuju tempat makan bersama, seolah yang terjadi semalam hanya mimpi diantara mereka. 

*********


TAMAT XD

hehe maaf gaje pake banget..... 

0 komentar:

Posting Komentar