15.42
0

*Prolog

Perkenalkan, namaku Ito Hikari. Ibuku orang Indonesia, sementara ayahku dari Jepang. Kini ayahku kembali tugas di Jepang jadi yaa mau tak mau aku dan ibuku ikut pindah ke Jepang. Bahasa Jepangku? jangan ditanya hehee. orang tuaku mengajarkan bahasa Indonesia, Jawa dan Jepang sejak aku kecil jadi aku siap untuk ke Jepang kapanpun.

Chara :
Matsumura Hokuto, Kyomoto Taiga, Morimoto Shintaro, Kouchi Yugo (SixTONES), Ito Hikari, Shinku Lee, Hanabishi Kiri (Original Character)

Part3~~~ lebih banyak part nyanyi nyanyinya kayaknya hahaha
enjoyy~~~ 

*********

“Aku cari Lee dulu yaa, aku kawatir dia kenapa kenapa. Kalian pergi duluan saya tak apa koook”, Hanabishi Kiri menyedot habis minumannya sambil memakan 5 potong kentang goreng sekaligus sambil meninggalkan aku, Taiga dan Hokuto.


“Ayo jalan, kau harus membayar janjimu kemarin”, Matsumura Hokuto menarik tanganku tiba-tiba. Oke mungkin dia sedang kerasukan ibu peri nya Cinderella? Atau jangan jangan dia keracunan kentang goreng karena terlalu banyak pakai saos temat? Ck

“Ayo cepat. Taiga kau juga ikut. Kau tak boleh meninggalkanku hanya dengan gadis aneh ini.” Hokuto menggandengku dan Taiga keluar dari resto cepat saji ini. Speachless ternyata dia ingat janjiku saat itu uh sial. Kyomoto Taiga, tunggu.... apa aku salah lihat? Wajahnya memerah? Serius ini bukan adegan ala cerita boys love kan? Tentu saja bukan!  Tidak tidak tidak.

Bruuuuuuuuk

“Aww.....” aku sambil memegang kepalaku bagian depan. Untung tidak terjadi pendarahan di otak depanku.

“Hikari chan... kau melamun apa? Hahahha” Kyomoto Taiga mendekatkan wajahnya tepat di depan wajahku, sontak ku dorong wajah cantiknya dengan tanganku

“kau tidak bisa ya sebentar saja hidup tanpa pikiranmu yang penuh imajinasi itu?” Hokuto ketus

“apa maksudmu heh?”

“Tak apa. Cepat sana antri, kita sudah di depan toko yang aku inginkan. Milk Crepe untukku, dan strowberry crepe untuk Taiga.”

“oke oke oke........” aku berjalan menuju antrean crepe. Antriannya tidak terlalu panjang, tapi aroma dari crepe membuat perutku berbunya hehehe. Untung Hokuto dan Taiga tak ada disini, bisa mati malu aku.

“Nih, Milk Crepe Hokuto, Strowberry crepe Taiga, dan coklat punyaku. Itadaki.......”

“Aku ambil coklat, sepertinya aku sedang tidak ingin milk crepe...” belum sempat aku memakan bagianku Hokuto dengan usilnya mengambil makananku dan menukarnya dengan miliknya. Huh kenapa sih orang ini. Coba dia kayak Taiga, makan dengan tenang dan anggun. Mungkin lain kali aku harus mendandaninya lengkap dengan yukata pink dan jepit rambut pink, pasti cantik......

Triiing

Aku menemukan Lee! Aku akan membawanya pulang ke rumah. Kalian akan tau hari senin nanti. Sampai jumpa…………….

*********

“Senpai, kalau soal yang ini bagaimana ya mengerjakannya? Aku udah coba tapi selalu berhenti sampai batas ini. Akkkkkkkkkkh .....” Kouchi Yugo mengacak rambutnya karna bingung dengan soal matematika yang di dapatnya.

Yugo terpilih menjadi salah satu perwakilan sekolah untuk olimpiade matematika. Sebagai bahan persiapan ia harus mengikuti kelas persiapan olimpiade bersama perwakilan lainnya setiap hari. Untuk pelajaran matematika, ia satu tim dengan Kumagai Himawari, murid kelas 3 yang menjadi juara olimpiade tahun lalu.

“Kouchi san, ini mudah sekali. Jadi kau tinggal kalikan bagian ini, lalu kau lihat saja persamaan fungsinya, pasti setelah itu akan ketemu jawabannya.” Kumagai Himawari menjelaskan pada Yugo.

“ah souka!... bagaimana aku bisa lupa hahahha”

*********
  
“aaaaah aku bosan....Shin kun, kenapa hari ini hanya tinggal kita berdua?”

“hahaha memang kenapa Hikari chan? Kau tidak mau hanya berdua saja denganku? Hahahaha. Hari ini Taiga dan Hokuto memang ada acara yang tiap tahun mereka lakukan di tanggal 19 Mei, sementara Lee dan Kiri entahlah, sejak kejadian yang diceritakan Kiri tentang pertemuan Lee dan Midorin, mereka jadi pergi berdua terus hahahaha. Yugo sedang tambahan pelajaran untuk olimpiade.” Jelas shin sambil menyeruput minuman colanya.

“Kita pergi karaoke yuk Shin, aku bosan......”

“Kau yakin Hikari? Hanya berdua pasti tidak akan menyenangkan,”

“ummm tak apa, hmmmm ini ! aku masih punya kupon diskon hehehe” sambil mengeluarkan kupon diskon dari tas. Aku dan Shintaro sepakat pergi karaoke bersama. Sebenarnya tidak hanya karena bosan ditinggal berdua dengan Shintaro, tapi juga em...... Shintaro pasti tau tanpa aku menjelaskannya.

"Daikirai" tte kimi ga waratte
Dakitsuku tabi itoshikunatte
Donna toki datte itsumo yasashisa to
Kuchizuke wo boku ni kureta

Nanoni "ai" ni naretekita boku wa
Kimi no yasashii uso mo atari mae ni natte
Boku wa tada wagamama ni
Hitori kimi wo okizari ni shitanda

Ya... memang sengaja aku memilih lagu Acid Black Cherry ini, sangat sesuai dengan yang sedang ku rasakan, tidak yang sedang aku sembunyikan lebih tepatnya.

Maybe ..... Maybe
suki na no kamo shirenai
aoi sora ni wa
kumo wa hitotsu mo nai
Maybe .... Maybe
suki na no kamo shirenai
sore ga koi da to
wakatteru kedo
iiwake Maybe


Suara Shintaro memang bagus, bahkan saat dia sengaja menghiburku dengan lagu AKB48 ini. Sengaja menghiburku, yaa mungkin dia sudah bisa membaca pikiranku terhadap apa yang terjadi, setidaknya mungkin aku tak perlu menceritakannnya pada Shin hehehe.

Triiing

Kau dimana sekarang. Aku baru mendarat di Jepang. Bisa kau berikan alamatmu, jadi aku akan mampir malam ini. Kebetulan aku mulai bekerja dua hari lagi.

“Shin, aku akan menelpon sebentar. Kau lanjutkan saja tak apa”Aku berjalan keluar ruangan meninggalkan Shintaro sendirian. Sengaja memang, agar dia tak bisa membaca pikiranku saat aku membalas pesan yang masuk ini.

Aku sibuk, maaf. Kau bisa mulai bekerja tanpa perlu bertemu denganku dulu.

Aku mematikan Hpku. Sengaja memang agar orang itu tak lagi menggangguku setidaknya untuk hari ini.

“Maaf Shin, ayo kita lanjutkan. Sekarang giliranku bukan. Aku pilih lagu ini .....” sambil memaksa untuk tersenyum di depan Shintaro aku mulai memilih lagu untuk dinyanyikan.

You're the light I'm the shadow on the wall when you sleep
Everything that I need is right here with me

Come to me
All that I can say's already said
I come to you
There is one word that I can't forget

Goodbye
Good Goodbye
Goodbye
Good Goodbye

Little time not a moment wasted with you
I realized to stay
We had to break away

Come to me
All that I can say's already said
I come to you
There is one word that I can't forget

Goodbye
Good Goodbye
Goodbye
Good Goodbye

Little time not a moment wasted with you


“Cukup berpura-pura Hikari! Kau tak cerita padakupun aku sudah bisa membaca pikiranmu. Tapi kau terus saja berusaha menutupinya, sebegitu tak bergunanyakah aku sampai kau tak ingin membicarakannya?” Shintaro tiba tiba memelukku saat lagu selesai ku nyanyikan. Yaa memang aku berusaha keras menutupinya agar Shin tak tau apa yang terjadi, tapi semakin aku tutupi rasanya semakin ingin meluap dari kepala ini.

Pelukan shin masih kencang dan dia tak membiarkanku lepas sebelum aku bercerita. Bukannya bercerita tapi aku justru semakin diam menahan agar Shintaro tak melihatku dalam keadaan menangis.

*********
“Oy, aku pinjam pensilmu dong, aku lupa bawa hari ini...”

“Oy.. oy ... oy ....”

“Awwww kau sengaja kan melempar kertas ini! Kenapa sih tidak bisa bicara baik baik ya?”, aku sedikit menaikkan nada bicaraku pada Matsumura Hokuto. Entah mungkin dia memang benar-benar membenciku sampai ia melakukannya

“kau tau aku sudah berapa kali memanggilmu, tapi kau tak dengar? Sebentar lagi sensei datang dan kau masih ingin melamun? Percuma kau tatap pohon diluar, skura tak akan mekar lagi”

“Jadi kau mau apa? Cepat katakan sebelum aku berenca membunuhmu”

“pinjami aku pensilmu...”

“nih ambil saja sesukamu..” sambil ku serahkan tempat pensilku pada Hokuto.

*********

“Baiklah Cessa, kau bisa mengatakannya sekarang,” ucapku pada pria di depanku ini. Hari ini sepulang sekolah memang aku sengaja menemui pria ini agar semua cepat selesai, agar kehidupan SMAku di Jepang lebih indah daripada dorama romance ataupun anime romance. Kami berdua duduk berhadapan di sebuah caffe dekat tempat tinggalku. Kamipun sepakat untuk menggunakan bahasa Indonesia kami agar tak ada orang lain yang paham percakapan kami.

“Kau judes amat sih, kau belum bisa melupakan masalah terakhir itu yaa?” buka pria di depanku ini, Ezral Cessario, mantan pacar terakhirku di Indonesia kemarin, kami beda 2 tahun, tahun depan Cessa melanjutkan kuliahnya di Hokaido, tapi ia ingin ke Jepang tahun ini dan melakukan baito agar bisa dapat uang saku lebih.

“aku kan sudah bilang, aku sudah lupa. Kaupun taukan alasanku pindah ke Jepang juga bukan itu, tapi karena ayahku memang harus kembali ke Jepang. ”

“Aku sudah putus dengan Asti,”

“Haaaaaaaaaaaaaah? Jangan bercanda!”

*********


0 komentar:

Posting Komentar