JUST LET ME BE YOURS TONIGHT
Chara : Matsumura Hokuto, Kyomoto Taiga
(SixTONES)
WARNING : 20++ , BOYLOVE
BL kedua yang di share nih hahaha yang paling aman adegannya dan nggak aneh aneh...
kritikan dan comment sangat membantu saya dalam menulis yang lain
ariyasu >//<
Priiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit
Peluit tanda berakhirnya 2x 20 menit
berbunyi nyaring. Terlihat sosok seorang lelaki bernomor punggung 9 tampak lesu
sambil meratapi kekalahan timnya di partai paling penting.
“MATSUMURA HOKUTO .... DAIJOUBUUUU!!!”
teriak salah satu orang dari bangku penonton.
*********
“Minna... gomennasai.. seharusnya kita
berpesta kemenangan di tempat ini, bukan berkumpul karena kita kalah. Tapi...
yosh!! Kita masih bisa bawa pulang piala runner up ini. Ayoooo angkat kepala
kalian. Bulan depan kita masih ada turnamen lagi ....”, Yuya Takaki kapten tim
futsal Hikari no Tenshi mencoba
menyemangati rekan satu timnya setelah kalah di final.
Hikari no Tenshi, tim futsal yang asal
dibentuk karena berisikan pria pria yang merasa dirinya tampan dan bisa main
futsal, meski begitu kemampuan bermain futsal mereka tidak bisa dipandang
sebelah mata. Bahkan ada yang menyebut mereka tim Ikemen Shinigami, karena
meski mereka berisikan pria tampan tapi tak segan untuk bermain sekuat tenaga
dan melahap semua lawannya.
“Senpai, gomennasai, kalau saja aku bisa
lebih berusaha menjaga barisan belakang dan tidak membuat own goal , pasti kita bisa menang lagi hari ini. Hontou ni
gomennasai”, Matsumura Hokuto sambil membungkukkan badannya dihadapan rekan
satu timnya.
“Yaps cukup sudah sedihnya, mari kita
habiskan makanan yang sudah susah susah kupesan. Hokuto latihan selanjutnya kau
harus lari keliling lapangan 10x ya hahahaha” pelatih Miyake Ken sambil
mengangkat badan Hokuto.
“Yes coach!!!”
Semua anggota Hikari no Tenshi dan beberapa teman yang mereka bawa akhirnya merayakan
pesta kekalahan dan title unner up mereka
hari ini. Karena sebagian besar anggota tim sudah berumur lebih dari 20 tahun,
bir yang sengaja dipesan habis dalam sekejap oleh rombongan.
“Hokuto, kau minum terlalu banyak. Apa kau
bisa bangun dan pulang? Hokuto? Hokuto?” seorang pria dengan rambut hitam dan
cukup panjang berulang kali menggoyangkan tubuh Hokuto berharap temannya itu
bangun dan lekas sadar.
“Kau sebaiknya membawanya pulang Taiga. Rumah
kalian dekat kan?”
“Takaki senpai, maafkan Hokuto dia selalu
membuat kehebohan dan merepotkan tim”, lelaki bernama Kyomoto Taiga itu selalu
meminta maaf setiap kali Hokuto mulai kehilangan kesadaran karena terlalu
banyak minum.
“Hahahah memang kau ibunya? Atau kau istrinya?
Hahahhaa ...” timpal Reo
“Kalian berteman sejak kecil yaa... aaa
Hokuto beruntung sekali punya teman yang masih mau bersamanya sampai sebesar
ini” tambah Nozaki
“karena rumah kami sebelahan jadi yaaa mau
tak mau kami selalu bersama hehehe”
“Ah Kyomoto san, untung hari ini kau
datang lagi. Aku sudah memanggilkan taxi untuk kalian. Lekas bawa Hokuto
pulang, aku tau dia sangat kesal dengan performnya
hari ini.”
“Yes coach! Hahaha” taiga menirukan cara
tim untuk menjawab perintah dari Miyake Ken, pelatih tim. Tentu saja, tubuh
kecil Taiga sedikit kesusahan memapah Hokuto menuju taxi, namun Taiga tak mau
merepotkan siapapun.
Sepanjang perjalanan di taxi Hokuto masih
saja tidur sambil bersandar di bahu Taiga. Seakan terbiasa, Taiga tersenyum dan
hanya membiarkan Hokuto yang terlihat begitu manis tidur di pundaknya.
“Hokuto kita hampir sampai ayo bangun”,
taiga sambil mengangkat kepala Hokuto dari pundaknya
“Ah Taiga, ku kira kau meninggalkanku kali
ini. Kepalaku pusing. Apa kita masih jauh?”
“sebentar lagi sampai. Tunggu yaaa... Ano pak kita berhenti di rumah depan itu
yaa..”
Hokuto keluar taxi, masih sambil dipapah
Taiga. Rumah mereka sebelahan, lebih mudah bagi Taiga mengantar Hokuto sampai
dalam rumah.
“Taiga, kau menginap rumahku saja ya malam
ini, orang tuaku sedang liburan ke Hawai.....”
“sudah jangan banyak bicara, aku akan
membawamu masuk dulu.....”
Baru melangkah memasuki kamar, Hokuto
rupanya tak mampu lagi menahan mual dari perutnya. Seketika dia memuntahkannya
di lantai dan mengenai baju Taiga. Sempat merasa jijik, tapi Taiga masih
membawa Hokuto menuju kamar mandi kamarnya sambil tersenyum, berharap Hokuto
tak melihat perubahan raut muka Taiga.
“Oke, lepas bajumu. Kau harus mandi dan
memuntahkan sisanya di sini. Aku akan membersihkan diri di kamar mandi tamu. Aku
ambil bajumu yaaa...”
Taiga berjalan meninggalkan Hokuto yang
bersiap membersihkan dirinya dan kamar Hokuto. Tak sampai 20 menit, Taiga sudah
kembali rapi dan kembali ke kamar Hokuto. Hokuto masih belum keluar dari kamar
mandi, tapi masih ada suara air mengalir.
Hmmm mungkin dia sedang benar benar
membersihkan dirinya. Taiga merebahkan tubuhnya ke kasur Hokuto, memandang
langit langit kamar hokuto dan sesekali memejamkan matanya.
“Taiga ........” suara Hokuto sontak
membangunkan Taiga. Kaget. Taiga tak mampu bangkit dari posisinya sambil
menatap Hokuto yang masih sedikit basah dan hanya memakai handuk melingkar di
badannya. Wajahnya memerah.
“Baka! Cepat pakai bajumu!” Taiga melempar
bantal tepat menuju Hokuto. Masih lemah efek bir yang diminum, hokuto tak
melawan lemparan Taiga. Dengan kekuatan yang tersisa, Hokuto menarik Taiga dan
membawanya ke kamar mandi kamarnya.
“hey, Hokuto apa yang kau lakukan...”
“aku tak bisa menggosok
punggungku...lakukan seperti saat kita kecil”
“kau pasti masih mabuk. Mana bisa kita
melakukannya lagi ...” tak selesai berkata, air shower sudah mengalir dan
membasahi badan Taiga dan Hokuto. Handuk terlepas, Hokuto tanpa sehelai
benangpun di depan Taiga yang masih berpakaian lengkap.
Saling memandang di bawah air shower. Taiga
menundukkan wajahnya, mencoba berpaling dari Hokuto yang masih menatapnya dalam
diam. Mungkin hari ini hari sialnya karena setelah membersihkan muntahan
Hokuto, bajunya harus basah lagi.
“Daisuki.” Hokuto tiba tiba memeluk Taiga
yang basah dari belakang. Kaos putih milik Hokuto yang dipakai Taiga menjadi
transparan sejak basah oleh air. Hokuto tak berkata apa apa lagi. Pelukannya makin
kencang.
Tak bisa melawan, Taiga hanya diam ketika
tangan Hokuto mulai meraba bagian tubuhnya yang lain. Air shower memang
dirancang untuk dingin, namun badan Taiga terasa panas. Pikirannya melayang, ia
tak seharusnya melakukan ini dengan Hokuto, dan mungkin kata-kata Hokuto bukan
untuknya.
Hokuto membalikkan badan Taiga dengan
paksa. Bibirnya memaksa untuk bertemu bibir mungil Taiga.Taiga mencoba melawan,
tapi bibir Hokuto semakin memaksa bibir Taiga dan tak ingin melepasnya.
Lidahnya mulai mengekplorasi mulut Taiga. Taiga masih mencoba melawan, tapi
semakin melawan Hokuto memeluknya semakin kencang dan lidahnya menjadi semakin
liar. Tanda disadari tangan Hokuto mulai menjelajahi badan Taiga lebih jauh.
Taiga pasrah, ia hanya berharap Hokuto tak melihat perubahan warna wajahnya.
Hokuto membelai lembut rambut hitam Taiga
yang basah oleh air, pun Taiga mulai membalas pelukan Hokuto.Taiga justru
merasa sejak awal hokuto tidak benar benar mabuk. Ini kali pertama keduanya melakukan hal itu. Di
bawah shower........
*******
Cahaya matahari masuk emlalui celah
jendela kamar Hokuto. Mencoba sadar, Taiga membuka matanya. Dilihat jam di
sebalah tempat tidur, jam 10 siang dan ia terlambat untuk kelas astronomi hari
ini. Masih setengah sadar, ia mencari sosok Hokuto tapi tak ditemukannya. Badannya
hanya terbalut celana pendek dan selimut, kepalanya sedikit pusing mencoba
mengingat apa yang terjadi. Dilihatnya sebuah catatan kecil dan sepotong roti
lengkap dengan susu.
Taichan~
ohayooo...
Maafkan
aku semalam, maaf kalau kau merasa sakit hehe
Aku
keluar sebentar beli obat untukmu dan aku akan beli makan siang. Semoga pintu
belakangmu baik saja yaaa ....
Hokuto
Sial! Batin taiga, ternyata memang sakit,
bagaimana bisa Hokuto hanya meninggalkan catatan macam ini dan tanpa berpikir
panjang ia melahap roti dan seketika habis. Belum selesai meminum susu, pintu
kamar terbuka.
“Ohayo putri, kau sudah bangun rupanya. Ku
kira aku harus menciummu dulu agar kau bangun hahahhaa”
“BAKA!” taiga melempar bantal ke arah
Hokuto.
“Aku bolos kelas hari ini demi kau. Hmmm ku
pikir kau akan sakit saat bangun tidur, ternyata kau sangat kuat hehe”
“HOKUTO SIALAN!!! Kenapa kau semalam
melakukannya? Kenapa kau sengaja pingsan huh!!!”
“aku hanyaa... sudahlah “ Hokuto
menyeruput susu milik taiga.
“hei itu susuku!!”
“hahahaa... ayo kita makan princess,
sebagai reward kau sudah mau ku susahkan semalam”
“tunggu, bukankah kemarin kau sangat
terpukul dengan kekalahan?” taiga mengambil kaos yang disiapkan Hokuto di dekat
sarapan, memakainya, dan membiarkan celana pendek menutupi kakinya.
“memang, tapi kau tau kan bulan depan
masih ada turnamen? Aku akan balas dendam pada saat itu hahaha. Oh ya, temani
aku yuk album Ancafe hari ini rilis, aku harus mendapatkannya secepat mungkin”
“traktir aku Orange creamsicle ice cream cake tampat biasa
yaaa ...”
“baik tuan
putri Kyomoto Taiga.... hahhaa”
Hokuto dan
Taiga berjalan menuju tempat makan bersama, seolah yang terjadi semalam hanya
mimpi diantara mereka.
*********
TAMAT XD
hehe maaf gaje pake banget.....
0 komentar:
Posting Komentar