*Prolog
Perkenalkan, namaku Ito Hikari. Ibuku orang Indonesia, sementara
ayahku dari Jepang. Kini ayahku kembali tugas di Jepang jadi yaa mau tak mau aku
dan ibuku ikut pindah ke Jepang. Bahasa Jepangku? jangan ditanya hehee. orang
tuaku mengajarkan bahasa Indonesia, Jawa dan Jepang sejak aku kecil jadi aku
siap untuk ke Jepang kapanpun.
Chara :
Matsumura Hokuto, Kyomoto Taiga,
Morimoto Shintaro, Kouchi Yugo (SixTONES), Ito Hikari, Shinku Lee, Hanabishi
Kiri (Original Character)
*********
“Hikari chaaan….Hikari
chan....”
“Hikari chan!”
“aw... Taiga
ohayoo ..”
“Hikari chan
daijoubu? Kau kupanggil dari tadi tapi tak mendengar jadi aku lari dan
menghampirimu”
“um..aku baik
baik saja” aku menjawab seperlunya pertanyaan panjang Taiga. Kejadian kemarin masih
terngiang di kepalaku. Berputar bak roler coster yang melakukan double encore.
“em.. kemarin
sore, aku seperti melihatmu keluar cafe dengan seseorang. Tapi kau tampak
murung jadi aku tidak berani menghampirimu. Pacarmu yaa?” Tanya Taiga santai
sambil berjalan menuju ruang kelas
“mantan pacarku
hehe”
“aw gomen aku
tak bermaksud...”
Tak apa Taiga.
Ah aku ke kelas dulu yaaa. Sampai jumpa lagi nanti .....” aku berjalan sedikit
lebih cepat dan meninggalkan Taiga yang nampak kebingungan. Oke maafkan aku Taiga
cantik kumohon jangan sampai ada yang tau masalah ini selain dirimu.
Bruuuuuk
“itai....”sambil memegang kepalaku berharap tidak ada
yang retak
“kebiasaan ...”. Matsumura Hokuto! Untunglah hanya dia
yang tak sengaja ku tabrak. Buru buru aku mengejarnya masuk kelas dan berharap
dia memaafkanku kali ini.
“sudah berapa kali kau berjalan sambil melamun heh? Jika
kau bukan temanku mungkin aku sudah .. ah lupakan”. Tunggu, Hokuto menganggapku
temannya? Tak salah? Hohoo cepat
cepat aku masuk ke dalam kelas.
*********
“Jadi bagaimana pertemuan minggu ini? Sudah sejauh mana
progress kalian Lee?”, Kiri penasaran dengan kelanjutan project antara Midorin dan temannya ini. Sejak pertemuan antara Lee
dan Midorin, ternyata Midorin sangat tertarik pada Lee. Kiri tau tak bisa meninggalkan
Lee sendirian kali ini, jadi kemanapun Lee pergi dengan Midorin, Kiri selalu
ikut, semacam jadi orang ketiga.
“Aku tak sabar untuk project ini tampil Kiri, kau tau
Midorin kyaaa aku lemah setiap kali dia menatapku. Bagaimana ini bagaimana bila
hari H ternyata aku tak sekuat yang dia bayangkan .........”
“hahhahaa Lee sudah berapa lama kau cosplay? Dance? Dan
main akting? Bahkan di teater sekolahpun kau selalu jadi karakter utama.
Apalagi yang kau takutkan?”
“tapi ini Midorin Kiri chan sayang. MIDORIN!!!”
“Lalu?”
“Apa aku harus menciummu lebih dulu agar kau paham
haaah?”
“tidak tidak tuan putri, bibirku masih suci. Aku hanya
mau dicium Sanji.. ah mungkin Takumi Aldini juga tak apa hehehe”. Kiri memang
sangat terinspirasi dari apapun yang berhubungan dengan memasak. Meski ia masih
saja mengaku Sanji, karakter dalam One Piece, adalah jodohnya namun baru-baru
ini beralih ke Takumi Aldini, karakter dalam Shokugeki no Soma.
“Ano, kiri chan boleh aku minta tolong?”
“ummm...”
“Hari sabtu besok bertepatan dengan ulang tahun Midorin,
ajarin aku cara membuat
masakan yang enak ya ya yaa... jadi aku ingin
membawakannya bekal untuk hari itu.”
“boleh, kau ingin masak apa memang?”
“Dari info yang kudapat, Midorin suka kue yang tidak
terlalu manis, segar, tapi juga tidak mengandung keju..”
“ hmmmm lalu?”
“satu lagi, ijinkan aku pergi sendiri hari sabtu ya ya
yaa ...” Lee memohon sambil meletakkan kepalanya dalam pangkuan Kiri. Kiri
hanya bisa tersenyum, namun merasa dadanya sedikit terasa sesak, seolah tak
bisa merelakan sahabatnya itu pergi sendiri bersama pria asing.
.
“Kau sudah membeli semua bahan yang dibutuhkan?” sehari
sebelum rencana ulang tahun untuk Midorin dari Lee. Lee belajar membuat kue
manis dari Kiri, ia tahu sahabatnya ini selalu bisa diandalkan untuk urusan
masak memasak.
“Tepung, susu, lemon, strowberry, coklat, agar-agar, daun
mint? Hmm sepertinya sudah semua seperti yang kau tulis Kiri chan.” Lee
mengecek semua yang sudah dibelinya. Beberapa bahan memang sengaja ia beli bila
Kiri menemukan ide unik di tengah jalan. Menyerahkan semua bahan yang sudah
diberi, Lee mulai mengamati Kiri mengolah bahan bahan yang ada.
“Kau juga harus membuatnya,” iseng kiri melempar tepung
bubuk ke arah Lee.
“Aww Kiri chaaaan......”
Sambil melanjutkan membuat Pie Lemon susu dengan ekstrac
mint, Kiri mengajarkan satu persatu langkah untuk memasak kuenya. Bukan kue
susah yang dimasak, memang sengaja dipilih Kiri untuk membantu Lee.
Kiri membantu Lee yang sedikit kesusahan saat mengolah
adonan tepung dari belakang tubuhnya. Tersipu malu, Lee mencoba menahan agar
suara debaran jantungnya tidak terdengar keras. Kiri tersenyum, seolah
memenangkan pertandingan masak antara dirinya dan Takumi Aldini.
Dua porsi Pie Lemon susu dengan ekstrac mint selesai
dimasak. Satu disimpan dan diberi hiasan untuk dibawa Lee bertemu Midorin, dan
satu memang untuk dimakan hari itu juga.
“hmmmm oishiii... Kiri chan daisukiii!!” Lee reflek
memeluk Kiri setelah mencicipi kue yang mereka buat. Tepat seperti keinginan
Lee, manis tapi tidak berlebihan, ada sensasi segar dari ekstract mint, dan
kesegaran buah dari lemon yang dicampur susu, dan stroeberry toping yang juga
tidak terlalu masam tidak terlalu manis. Benar benar kombinasi yang sempurna.
“errr lepaskan aku Lee. Aku juga ingin mencobanya, kalau
kau yang bicara aku ragu rasanya seenak itu ahahhahah”
“kore. Aaaaaaaaaa.....” Lee memberikan satu suapan penuh,
ditangkap dengan sempurna oleh cheff yang mengajari Lee hari ini, sampai mulutnya
penuh.
*********
“Ah Yugo, kau kemana? Sepertinya buru-buru sekali?”
Hokuto mendapati temannya itu jalan terburu-buru.
“Ah Hokuto, gomenn, hari ini aku ada janji dengan Kumagai
senpai”
“Aw senpai satu tim olimpiade itu? Bukannya sudah
selesai?” Hokuto bingung, temannya ini memang akhir-akhir ini juga sering
menghilang meninggalkan dirinya, Taiga, Shintaro, dan Hikari.
“Hehehehe .....bye Hokuto kapan kapan aku ceritakan. Say hello
buat teman-teman yaa...” Yugo bergegas, tak ingin diinterogasi temannya lebih
banyak lagi. Meski olimpiade sudah berakhir, Hokuto yakin temannya ini menjalin
hubungan lebih pada senior yang sering disebut namanya oleh Yugo.
“Hokuuchaaan... gomen gomen membuatmu lama menunggu hehe
biasaaa hehehe...” Taiga keluar ruangan kelasnya langsung menuju Hokuto yang
menunggu dari tadi.
“Shintaro dan Hikari bilang mereka ada janji, jadi kita
berdua lagi hari ini. Ayo”, Hokuto berjalan mendahului Taiga
“hmm apa kau pikir Shin dan Hikachan menjalin hubungan? Beberapa
hari lalu aku lihat Hikachan bersama seorang pria dan ia terlihat antara marah
dan sedih. Nee nee apa kau pikir ia baik saja Hokuchan?”
“Entah” Hokuto masih berjalan meninggalkan Taiga,
tangannya masuk ke dalam saku celana, ada ekspresi yang coba ditutupi dari
taiga. Taiga menyusul dan berjalan disebelah Hokuto. Sudah jadi hal biasa bagi
mereka pulang berdua, terlebih sejak Yugo ikut olimpiade, Lee dengan projectnya
bersama Midorin dan otomatis Kiri selalu bersamanya, dan belakangan Shintaro
dan Hikari pergi sendiri. Sudah jadi hal biasa bagi Hokuto dan Taiga sejak
mereka sekolah dasar.
*********
Bersambung
0 komentar:
Posting Komentar