*Prolog
Perkenalkan, namaku Ito Hikari. Ibuku orang Indonesia,
sementara ayahku dari Jepang. Kini ayahku kembali tugas di Jepang
jadi yaa mau tak mau aku dan ibuku ikut pindah ke Jepang. Bahasa Jepangku?
jangan ditanya hehee. orang tuaku mengajarkan bahasa Indonesia, Jawa dan Jepang
sejak aku kecil jadi aku siap untuk ke Jepang kapanpun.
Hello, You
by : Kirie Hazuki
Genre : romance, drama, friendship
Chara
:
Matsumura
Hokuto, Kyomoto Taiga, Morimoto Shintaro, Kouchi Yugo (SixTONES), Ito Hikari,
Shinku Lee, Hanabishi Kiri (Original Character)
Hooooo Part 2 akhirnya terbiiitttt. lagi mager jadi nulisnya pendek dulu, part 3 nanti baru lebih panjang hihihiii
comment comments ... satu coment dari kalian adalah cambukan semangat bagi saya hihihiii
arigachuuu~~~
*********
“Kiri
chan…. Hari ini makananmu enaaaak sekaliiii. Aaaah aku ingin tinggal bersamamu
saja dan bias selalu makan masakanmu”, goda Kouchi Yugo pada Kiri. Hari ini
kami semua makan bekal yang disiapkan Hanabishi Kiri, cheff wanna be yang terinspirasi dari karakter Sanji dari manga dan
anime terkenal, One Piece.
Seperti
biasa, sejak hari insiden penculikan paksa hari pertamaku ke atap sekolah oleh
Taiga dan Hokuto, kini aku selalu makan siang bersama mereka. Sudah hamper satu
bulan sejak aku pindah ke sekolah ini. Meski setiap hari bersama mereka namun
aku belum benar-benar paham siapa mereka, terlebih si misterius Matsumura
Hokuto.
“Hoku
chan, aaaaaaaaa”, paksa Kyomoto Taiga sambil mencoba memasukkan sepotong karage
ke mulut Hokuto.
“Taigaa!!!”
geram Hokuto, tapi tetap saja dia makan pemberian Taiga. Aaaah jika ini cerita
boys love pasti pembacanya sudah kehabisan darah melihat keakraban mereka.
“Kau memikirkannya lagi kan Hika chan?”,
Shintaro membuyarkan lamunanku. Memang begitu menyenangkan melihat kelakuan
Taiga dan Hokuto. Untungnya aku bukan Fujoshi bila aku fujoshi mungkin sudah ku
nikahkan Hokuto dan Taiga ini hehehe. Yaps, Morimoto Shintaro, satu-satunya manusia di dunia
nyata mungkin, yang bisa bisa membaca pikiran orang lain. Hehehe benar benar
bahaya kalau kau berusaha iseng dan berada di dekatnya, dia bisa membongkar
rencanamu.
“Ah, Hikari Chan, sabtu ini kau kosong kah? Aku dan Lee chan mau jalan ke Harajuku, kabarnya cosplayer
favorit Lee akan mampir kesana jadi dia memaksaku ikut, apa kau
mau ikut?” Kiri
membuyarkanku yang tengah asik memakan masakan dari Kiri chan.
“uuuum, tapi aku tidak
bawa kostum cosplayku ke sini, aku tinggal di Indonesia semua hehehe,” jawabku
sambil mengunyah telur goreng yang dicampur keju, susu, dan bubuk paprika,
benar benar perpaduan yang enak ternyata.
“Apaa? Hikari chan
cosplay juga? Kenapa kau tak pernah bilang padaku? Kau cosplay apa saja?” Lee
penasaran dan tak hentinya menanyakan pertanyaan sambil mendekatkan wajahnya ke
arahku. Uh apa yang gadis ini lakukan
dengan wajahnya yang begitu dekat dengan wajahku >.<
“uuum.. Yukari Takeba
Persona 3, dan... dan ....”
“dan apaaa ... cepat
katakan Hikachan .......”
“rahasia
hahahahhahaahahah”
“hei hei hei apa sih yang
kalian ributkan? Tak bisakah kalian makan dengan tenang?” Hokuto mencoba
memecah suasana, namun sikapnya yang masih dingin justru menghancurkan nafsu
makanku. Aaaah telur luar biasa enak buatan Kiri jadi terasa biasa saja,
menyebalkan.
“Hoku chan, kita ikut
mereka yuuk hahaha pasti seru jalan di harajuku, aku juga ingin melihat si
Midorin yang membuat Lee begitu terpesona ituu”
“Okey diputuskan besok
sabtu kita semua ke Harajuku, kalian baik sekali padakuuu. Akan ku traktir
kalian es krim yaaah besok ...”
“Ah, Kiri chan, gomenn
sepertinya aku besok tidak bisa ikut, Kakakku besok pulang dari Italy jadi aku
harus menjemputnya di bandara. Gomennn .....” Shintaro minta maaf karena
kakaknya Ryutaro pulang ke Jepang setelah menyelesaikan studynya di Italy.
“ano, aku juga besok
tidak bisa ikut maaf ya gays, nenekku dari Kyoto datang ke rumah, tak mungkin
aku meninggalkannya, karena juka aku tidak di rumah aku akan ketinggalan kue
kue enak yang akan di bawanya hehehe gomenasaiii ...”
“aaaah Shintaro, Yugo
kalian ga asik huhuu kenapa kalian selalu memberiku kesempatan untuk pergi
hanya bersama Hokkuchan, bagaimana jika Hokkuchan menyerangku di tengah
keramaian hahaha”
“jadi kau benar benar
ingin ku serang Kyomoto Taiga? Heeeeeh?”
“hahahaha Hokkuchan kau
menyeramkan sekaliii... ayo senyuuuum” Taiga mencairkan suasana sambil
meletakkan kedua jari telunjuknya ke ujung mulut Hokuto dan membuat bentuk
bibir tersenyum. Perlakuan antara Hokuto dan Taiga selalu saja membuatku
tersenyum.
“Sudah hampir bel, ayo
cepat habiskan atau kita akan terlambat...”
Bel berbunyi dengan
nyaringnya. Kami sudah duduk manis di kelas masing masing. Aku dan Matsumura
Hokuto memang sekelas, tapi kami jarang sekali, emm hampir tidak pernah mungkin
berinteraksi di kelas. Bunga sakura yang sudah mulai habis dari pohonnya dan
Hokuto yang masih dingin, pelajaran bahasa Inggris melengkapi siang hari ini.
“baiklah, untuk pelajaran
kali ini, kita akan membuat kelompok terdiri dari dua orang dan mempraktekkan
bagaimana bila kita berwisata di negara orang dan harus menggunakan bahasa
inggris. Kalian boleh bebas memilih kelompok kalian dan tema kalian. Jadi hari
ini sampai akhir pelajaran sensei bebaskan kalian mengerjakan tugas kalian. “ Okey
thank you so much sensei sekarang aku
bingung harus satu kelompok dengan siapa karena sepertinya setiap orang sudah
punya partnernya masing masing.
“ano, Matsumura kun,
bolehkan ....” belum selesai aku bertanya tapi si Matsumura ini ternyata
memberi secercah harapan padaku karena dia terlihat juga belum memiliki kelompok.
Aneh karena kupikir sejak awal dia cukup populer di kelas, hmmm mungkin karena
itu orang lain jadi berebut ingin sekelompok dengannya tapi akhirnya tidak ada
yang berhasil?
“baiklah, tapi kau yang
memikirkan temanya dan traktir aku milk
crepe di Harajuku besok sabtu.”
Apaaaa.... dia baru saja
menjadi sok akrab denganku? Tunggu jangan jangan aku ketiduran saat jam makan
siang. Awwww..... sakit ternyata pipi
yang ku cubit ini. Awwww iya benar sakit, berarti aku tidak bermimpi? Haaa bagaimana
inii aku harus bagaimana? Taiga .. apa yang ahrus ku lakukan jika Hokuto
seperti ini.
“hei Ito san? Bagaimana? Kalau
tidak mau aku akan pergi ke tempat Minami san saja”
“ah iya aku mau”
Jam pelajaran bahasa
Inggris terasa berjalan begitu lambat. Kami membuat tema berlibur ke Semarang,
Indonesia, kota kelahiranku yang tentunya tak banyak orang Jepang yang tahu.
Matsumura Hokuto, tak kusangka ternyata dia cukup rajin saat mengerjakan tugas,
bahasa Inggrisnya juga termasuk bagus, banyak ide yang diberikannya untuk tugas
kali ini. Mungkin kami akan mendapat nilai bagus untuk tugas ini hehehe.
*********
Hari sabtu tiba, kami
berjanji berkumpul di depan gerbang sekolah karena kebetulan tempat tinggal
kami sama sama melewati sekolah untuk ke stasiun.
Lee dengan kostum Cardcaptor Sakura, karakter
favoritnya. Kiri dengan kaos, celana jeans, dan sepatu kets yang bila kau
pandang perpaduannya terlihat sangat manis semanis kue yang siap dimakan
kapanpun. Taiga dengan kaos putih dipadukan kemeja kotak berwarna pink-hitam, celana
jeans, sepatu kets merah, dan bando telinga kucing yang ia simpan dalam tas
slempangnya, mungkin bila orang lain lihat sekilas tak ada yang menyangka kalau
ia lelaki, akupun sampai sekarang amsih belum bisa menerima kenytaan bahwa ia
lelaki.
Hokuto, kaos hitam
bermotif tulisan, jaket kulit hitam, celana jeans, dan sepatu hitam, benar
benar perpaduan yang akan membuat banyak wanita jatuh hati padanya, mungkin.
Aku? Aku memakai baju batik kebanggaan negara tempatku lahir, yang telah ku
modifikasi menjadi sebuah dress dengan rok yang sedikit mengembang, sepatu kets
warna ungu yang singkron dengan warna batik yang juga ungu.
Kami menuju Harajuku
untuk melihat pertunjukan dari Midorin, cosplayer yang menjadi favorit Lee. Cuaca
cerah, angin musim panas sepertinya mulai bertiup perlahan.
“Aaaaa aku lapaaaaar.
Kiri chan, apa kau tak membawa cemilan hari ini?”
“Taiga, kita bahkan belum
bertemu dengan Midorin, bagaimana mungkin kau sudah lapar? Ah di twitter ada
berita sebentar lagi Midorin muncul. Aaa aku harus bagaimana ini...” Lee mulai
histeris, hmm mungkin akupun juga akan begitu bila bertemu Yusuke Yamoto,
Tatsuya Ueda, Yamazaki Kento, atau Yamapi hehehehe
“Lee, ituuu lihat ituuuu”
Kiri menarik tangan Lee sambil menunjukkan sosok seorang pria dengan pakaian
Lee Shaoran. Kebetulan yang luar biasa Lee memakai costum Sakura dan Midorin
memakai kostum Shaoran.
Dalam hitungan detik kami
kehilangan jejak Lee di dekat kami, mungkin ia berlari mengejar Shaoran-nya? Untung
kami berada di dekat restoran cepat saji, jadi kami memutuskan menunggunya di
dalam. Semoga Lee baik baik saja dan tidak terkena serangan jantung ketika ada
fans Midorin lain yang cemburu melihat kehisterisan Lee dan kebetulan memiliki
mata shinigami dan buku death note
untuk menuliskan nama Lee di dalamnya hehehe.
*********
0 komentar:
Posting Komentar